Nasehat mama
By: Anggara Putra
Rin tersadar di ruangan yang temaram, ruangan ini nampak seperti bekas gudang. Dengan mata yang mulai beradaptasi ia mulai melihat sekeliling, ada beberapa foto anak seusianya. Meja, kursi dan tempar tidur.
Rin mulai mengingat kejadian sebelumnya, yang dia ingat dia sedang menunggu mamanya menjemput di TK, lalu tiba2 semua gelap.
Lalu tiba2 seseorang masuk keruangan dengan memegang pisau. 'Sudah bangun nona cantik' sapa orang itu sambil tersenyum. 'Jangan takut, om cuma ingin main sama kamu' kata orang itu sambil mengunci pintu dan menghampiri rin.
'Pasti orang ini penculik, orang jahat. Untung mama sudah menasehatiku' batin rin.
'Tidak usah takut, om akan 'pelan2' kok'. ajak orang itu kepada rin.
'Tunggu om. aku mau main dokter2an'
Orang itu diam sejenak lalu berkata 'baiklah, kau berbaringlah. Biar om yang periksa penyakitmu'.
'Nggak mau om. aku aja dokternya, om jadi pasiennya' kata rin menolak
Orang itu pun berpikir sejenak. 'Nanti gantian deh om' kata rin menambahkan.
'Baiklah, tapi jangan macam2 ya' kata orang itu sambil mengacungkan pisau kearah rin.
Orang itu pun berbaring di berbaring di kasur tetap dengan memegang pisaunya, dan rin pura2 memeriksa orang itu. 'Om ada penyakit jantung. Aku harus mengoperasi om' kata rin
'Ya sudah operasi cepat' kata orang itu tidak sabaran. 'Tapi kalo operasi om harus buka baju dulu' kata rin
'Kau pintar sekali memulai permainan nak' kata orang itu sambil tersenyum senang. Ia pun meletakkan pisau di samping ranjangnya dan mulai membuka baju dan hampir membuka celana 'bajunya aja om' potong rin. Orang itu pun mulai melihat rin dan mulai kecewa. 'Iya celananya entar aja' sambung rin. 'Baiklah' kata orang itu dan kembali berbaring di ranjang.
Rin pun mulai meraba2 badan orang itu, orang itu hanya senyum2 melihat tingkah rin. 'Om merem dulu, aku mau mulai operasi' kata rin. 'Gadis pintar, om sudah gak sabar untuk mengoperasi mu nanti' kata orang itu senang. Ia pun memejam matanya.
Rin pun tidak menyia-nyia kan kesempatan ini. Ia langsung mengambil pisau yang terletak di samping ranjang dan menebaskanpisau ke perut orang itu.
Sleeeeessh!!!!
Aaaaaaarrrhhhggg!!!!
Rin berhasil merobek peruk orang itu di iringin teriakan yang memilukan. Rin pun terjatuh dari ranjang karna kaget dengan apa yang ia dengar dan saksikan. 'KURAANG AJAAR KAAUUU BOCAAAH SIAALAAAN'. Orang itu bangkit dengan memegang perutnya yang berdarah-darah. Rin pun berlari ke arah pintu keluar, tapi pintu itu terkunci.
Orang itu berjalan dengan tertatih kearah rin, dan rin pun kaget karna usus2 sudah berhamburan keluar dari perut orang itu. Orang itu pun sadar ketika melihat kearah perutnya. Ia pun shock dan berlutut seakan tidak percaya dengan apa yang di alaminya. Rin pun berteriak histriiis dengan apa yang diliatnya dan pingsan.
Keesokan harinya di sebuah headline surat kabar ibu kota
'Beberapa warga menggerebek sebuah gudang tua di pinggir kota dan menemukan seorang anak yang tidak sadarkan diri dan penculik yang tewas mengenaskan. Kejadian ini bermula ketika seorang pemulung mendengar teriakan seorang anak, lalu ia pun melaporkan kepada warga sekitar'
Beberapa bulan lalu ketika rin mulai masuk taman kanak2. Sang ibu memberikan nasehat kepada rin 'nak kalo ada orang jahat, jangan takut. Tusuk saja perut penjahat itu sama pensil yang tajam'. 'Tapi mah, kan sakit?' 'Tidak apa apa, dia kan jahat nak'
TAMAT
Comments
Post a Comment