Jakarta Love Story Chapter 6
Arya baru sampai apartemennya, Arya mendapat chat dari Ira mengucapkan terimakasih. Arya balas seadanya dan pergi mandi. Setelah mandi ia mengecek hpnya ada beberapa notif disosmed dan chat Ira yang baru. "Tumben ni si reseh gak chat gw?" Batin Arya. "Oiya, One Punch man uda rilis ni!" Batin Arya dan langsung membuka situs web streaming anime favoritnya
Pagi harinya Arya kekantor seperti biasa ia telat dan pak Hendra menegurnya, seperti biasa ia berjanji ini yang terakhir kali ia telat. Setelah Arya duduk kemejanya ia melihat Kirana dengan wajah pucat seperti menahan perih. "Kamu kenapa Kirana? Tanya pak Hendra. "Tau pak, sepertinya saya nyeri" jawab Kirana. "Kalo sakit jangan masuk, izin saja" kata pak Hendra lagi. "Nggak kok pak, kalo uda minum obat nyeri haid juga uda mendingan" kata Kirana lagi. Arya pun tau sepertinya bakal seperti apa. "Nyeri haid? Uda ada obatnya?" Tanya pak Hendra kembali. "Belum pak, saya entar nyuruh udin untuk beli aja pak" kata Kirana sambil menahan sakit. "Udin lagi sibuk kalo sekarang, kamu bisa kerja nggak? Kalo nggak bisa saya ijinin kamu pulang" kata pak Hendra kembali. "Kemarin sih ada yang beliin minuman nyeri haid tuh pak, tapi buat si Ira" samber Yuni.
Semua mata memandang ke Arya, ia seperti terpojok. "Ok sini gw beliin" kata Arya dengan tampang bete. "Nggak usah deh kalo nggak ikhlas" kata Kirana. "Gw ikhlas sini gw yang beliin" kata Arya kembali. "Beliin donk" samber Yuni sambil tersenyum ngeledek. "Ok" kata Arya langsung berdiri, sebelum Arya menuju pintu kirana bilang "sama pembalutnya sekalian". Arya langsung menengok ke Kirana, Kirana hanya tersenyum menanggapinya. Arya menarik nafas dalam dan langsung menuju pintu. "Kalo gw punya masalah sama die, bisa kacau kerjaan gw. Pasti gw bakal dicuekin seumur hidup" batin Arya mengeluh.
Setelah berbelanja disupermarket Arya duduk santai sambil menenggak sofdrink, "mumpung ada kesempatan nyantai dulu aja" batin Arya dan melanjutkan main game diHPnya. 30 menit kemudian Hpnya berdering. Menampilkan no kantor. "Iya pak ini saya lagi OTW kekantor" kata Arya. "Kamu beli dimana? Sudah berapa menit ini, kamu gak tau Kirana nungguin!? Saya tunggu 5 menit, kalo nggak hari ini kamu pulang! Kata pak Hendra marah. "Iya ini pak sudah sampai di lift" kata Arya sambil berlari menuju jembatan penyebrangan. Sesampai diruangan akunting Arya pun mendapat bonus semprotan dari pak Hendra.
jam makan siang telah tiba, Arya pun makan siang bersama rekan kantornya. "Terimakasih tadi uda mau nolongin gw" kata Kirana. "Iye, tadi kan lo uda bilang" balas Arya. "Cie cie akur ni ye" ledek Yuni. "Danta lo yun"kata Kirana, Arya pun tidak memperdulikannya, yang ada pikirannya sekarang adalah menyantap hidangan yang ada didepannya. "Ya gw minta tolong anterin gw pulang ya" kata Kirana. Arya yang sedang menyantap gado2 langsung berhenti mengunyah dan mengiyakan. "Pasti deh ni si reseh, ada aje" batin Arya. "Tumben ni si Arya diem aje" kata Yuni. "Gw lagi gak mau ribet" batin Arya berkata. "Gw lagi makan, tar keselek lagi" kata Arya beralibi.
Jam pulang pun tiba. "Arya" kata Ira menghampiri didekat lift. "Kenapa ra?" Tanya Arya sambil masuk lift bersama rekan lainya. "Ya anterin gw balik lagi ya" kata Ira. Arya seperti tersambar petir mendengar permintaan Ira. "Kenapa?" Tanya Ira kembali. Kirana langsung cemberut mendengar Ira minta tolong, Yuni dan Tony hanya senyum2 melihat kejadian ini. "Ok" kata Arya di ikuti tatapan Kirana, Yuni dan Tony berbarengan. "Gw naik mobil kantor aja, tar gw suruh udin turunin kunci" kata Arya. "Emang motor lo kenapa?" Tanya Ira. "Kirana tadi uda minta anter duluan, gak mungkin kan bertiga naik motor" kata Arya bijak. "Oo" kata Ira sambil terkejut melihat kearah Kirana. "Gpp kok gw naik umum aja" kata Kirana. "Uda gw anter sekalian, pake mobil kantor ini" kata Arya. "Gw juga donk anterin ya" samber Yuni sambil tersenyum. "Boleh, lo sekalian juga ton?" Kata Arya lagi. "Nggak, gw jemput cwe gw ya" kata Tony sambil tertawa.
jam makan siang telah tiba, Arya pun makan siang bersama rekan kantornya. "Terimakasih tadi uda mau nolongin gw" kata Kirana. "Iye, tadi kan lo uda bilang" balas Arya. "Cie cie akur ni ye" ledek Yuni. "Danta lo yun"kata Kirana, Arya pun tidak memperdulikannya, yang ada pikirannya sekarang adalah menyantap hidangan yang ada didepannya. "Ya gw minta tolong anterin gw pulang ya" kata Kirana. Arya yang sedang menyantap gado2 langsung berhenti mengunyah dan mengiyakan. "Pasti deh ni si reseh, ada aje" batin Arya. "Tumben ni si Arya diem aje" kata Yuni. "Gw lagi gak mau ribet" batin Arya berkata. "Gw lagi makan, tar keselek lagi" kata Arya beralibi.
Jam pulang pun tiba. "Arya" kata Ira menghampiri didekat lift. "Kenapa ra?" Tanya Arya sambil masuk lift bersama rekan lainya. "Ya anterin gw balik lagi ya" kata Ira. Arya seperti tersambar petir mendengar permintaan Ira. "Kenapa?" Tanya Ira kembali. Kirana langsung cemberut mendengar Ira minta tolong, Yuni dan Tony hanya senyum2 melihat kejadian ini. "Ok" kata Arya di ikuti tatapan Kirana, Yuni dan Tony berbarengan. "Gw naik mobil kantor aja, tar gw suruh udin turunin kunci" kata Arya. "Emang motor lo kenapa?" Tanya Ira. "Kirana tadi uda minta anter duluan, gak mungkin kan bertiga naik motor" kata Arya bijak. "Oo" kata Ira sambil terkejut melihat kearah Kirana. "Gpp kok gw naik umum aja" kata Kirana. "Uda gw anter sekalian, pake mobil kantor ini" kata Arya. "Gw juga donk anterin ya" samber Yuni sambil tersenyum. "Boleh, lo sekalian juga ton?" Kata Arya lagi. "Nggak, gw jemput cwe gw ya" kata Tony sambil tertawa.
Bersambung ke chapter 7
Comments
Post a Comment