Jakarta Love Story Chapter 9

Setelah jam kerja berakhir, Ira menuju Arya. "Mau bicara apa?" tanya Arya. "Iya nanti, kita mau ngobrol dimana?" balas Ira. "ditaman kota aja, jajanannya juga enak kok" ajak Arya. sesampai ditaman kota. "gw bingung ya?" kata Ira, "bingung kenapa?" tanya Arya. "Iya, gw kan sama cowo gw beda agama ya?" kata Ira. "terus?" kata Arya sambil menyantap batagor". "ya keluarga gw gak setuju, terutama ibu". kata Ira. "ya lo dengerin emak lo lah". balas Arya lagi sambil menyeruput teh botol. "tapi cowo gw gak mau lepasin gw, sampe bikin tatto nama gw sebagai bukti keseriusan die" kata Ira lagi. "Terus lo seneng? bukti keseriusan cinta ya di KUA, selain itu bullshit". kata Arya lagi. "iya sih" kata Ira lagi.

"tapi dia baik" tambah Ira lagi. "baik itu relatif. wajarlah dia baik sama lo, lo cewenye" balas Arya lagi. "Terus gw harus gimana?" kata Ira lagi. "ya terserah lo, lo uda dewasa. uda bisa ambil keputusan. baik dan buruk nanti tetep lo jalanin" kata Arya lagi. "gw harus milih siapa?" tanya Ira lagi. "baiknya milih siapa?" Arya balik bertanya. "gw nanya Arya" kata Ira. "siapa yang selalu ada buat lo, baik suka maupun duka? keluarga kan. lo gak mau kan bikin malu keluarga lo?" kata Arya lagi. "tapi ya???" kata Ira lirih. "ya gw sih cuma ngasih saran, ni juga karna lo yang minta. keputusan tetep ada ditangan lo" kata Arya lagi. "oiya ya, dapet salam dari ibu. kapan mau main kerumah lagi katanya". kata Ira lagi. "ya uda salam balik, sekarang juga bisa" ajak Arya.

Tiba-tiba HP Arya berbunyi, Kirana mengirim pesan "Dimana lo ya?" "Ditaman kota" balas Arya. "Ngapain lo disono?" Balas Kirana lagi. "Pacaranlah" Arya membalas. "Oo gitu lo ya, awas lo kalo ada apa2 sama gw!!!" Balas Kirana lagi. "Capek deh non" Arya membalas. "Siapa ya?" Tanya Ira. "Biasa, si rempong kepo" kata Arya lagi. "Kirana? Gw bilangin lo" kata Ira sambil tertawa. "Jangaaan, kalo dia ngamuk ancur dunia" kata Arya. Ira tertawa mendengarnya. "Eh jadi gak main kerumah?" Ajak Ira. "Boleh" jawab Arya.

Sesampai dirumah Ira, mereka disambut ibu Ira yang gembira melihat Arya. "Gimana kabarnya nak Arya?" Tanya ibu Ira. "Alhamdulillah baik tante" jawab Arya. "Ayo masuk" ajak Ira. Ira langsung masuk kekamar untuk berganti pakaian dan bersih2. Ibu Ira menyiapkan Arya minuman. "Eh jadi ngerepotin tante". Kata Arya sungkan. "Iya uda gak apa-apa" kata Ibu Ira. "Masak apa hari ini bu?" Teriak Ira dari arah dapur. "Paling ikan ra" jawab Ibu Ira. Hp Arya kembali berbunyi chat dari Kirana. "Lagi dimana lo?". "Lagi bantu Ira nyiapin makan malem didapur" balas Arya. "Belom pulang lo?" Balas Kirana. "Iya, namanya ditempat mertua. Ya betah gw" balas Arya ngasal. "Giliran sama Ira mau2an lo nganter sampe bantu2 didapur" balas Kirana. "Ya ampun na, gw bantuin aje supaya gak bengong nunggu" balas Arya. "Pokoknya besok lo harus jemput gw, terus bantu gw pas gw kerja sampe nganterin pulang!!!" Balas Kirana berapi-api. "Iye non siap" balas Arya. "Gitu donk, jangan mau enaknye aje lo. Giliran susah ke gw" balas Kirana lagi. "Iye maaf na, ikannye mau mateng ni. Besok pagi gw jemput na" balas Arya

"Siapa ya" tanya Ira. "Nggak kok" kata Arya. "Pasti Kirana ya?" Kata Ira. Arya pun tertawa. "Eh ya, besok pagi jemput gw ya?" Kata Ira.

Bersambung ke Chapter 10